Tuesday, June 28, 2011

Pendapatan yang dilakukan Raja Berbahaya Bagi Rakyat dan Merusak Pendapatan Pajak

Pendapatan yang dilakukan Raja Berbahaya Bagi Rakyat dan Merusak Pendapatan Pajak

Ini salah satu petikan dari siri ibnu khaldun.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pendapatan yang dilakukan Raja Berbahaya Bagi Rakyat dan Merusak Pendapatan Pajak

Ketahuilah bila Negara mengalami kesulitan kewangan kerana kebiasaan hidup mewah, pengeluaran dan kekurangan pendapatan pajak untuk membayar keperluannya, kadang-kadang Negara mencari jalan keluar dengan memasang cukai atas jual beli dan pasar rakyat, kadang-kadang dengan menambah bentuk cukai apabila cukai macam itu sudah ada sebelumnya, kadang-kadang dengan menimpakan siksaan terhadap pejabat-pejabatnya dan terhadap para pengutip pajak. Hal ini terjadi apabila para pejabat dan pengumpul pajak terlihat melakukan korupsi , mengambil s


ejumlah besar wang pajak.

Kadang-kadang pula, raja sendiri melakukan perdagangan dan pertanian dengan dalih untuk meningkatkan pendapatannya. Dia menyaksikan bahawa para pedagang dan petani memperoleh keuntungan besar dan memiliki banyak harta dan melihat bahwa laba tergantung kepada modal yang mereka tanamkan. Oleh kerana itu, dia mulai dengan membuka penternakan dan lahan pertanian dengan tujuan untuk ditanami supaya memperoleh keuntungan, guna dibelikan barang dagangan serta menerjunkan diri pada permainan pasar. Dia mengira bahwa hal ini akan menambah pemasukan dan meningkatkan keuntungannya.

Sungguh , ini merupakan kesalahan besar dan mendatangkan bahaya bari rakyat dalam beberapa segi :

Pertama , petani dan pedagang mendapatkan kesukaran untuk membeli ternak dan barang dagangan serta untuk memperoleh dengan mudah segala sesuatu yang berhubungan dengan pertanian dan perdagangan. Rakyat memiliki jumlah kekayaan yang sama atau hampir sama.

Kompetisi di antara mereka telah sampai pada puncak atau mendekati sumber kewangan mereka.

Sekarang, kalau raja yang memiliki lebih banyak wang dibandingkan dengan mereka, ikut berlomba, tidak mungkin seorang pun di antara mereka dapat melakukan usaha yang banyak untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan. Tiap orang akan menjadi cemas dan tidak berbahagia.

Kemudian, raja dapat merampas banyak hasil pertanian dan binatang ternak, apabila hal itu terpikir olehnya.

Dia dapat melakukannya dengan paksa atau dengan membeli barang itu dengan harga yang rendah. Tidak seorang pun yang mengimbangi harga yang ditentukannya, sehingga dia dapat menekan si penjual untuk merendahkan harga.

Lalu, apabila hasil pertanian seperti jagung , sutera , madu, gula dan lain-lainnya serta barang dagangan dengan segala macamnya, diperoleh, raja tidak menunggu pasar yang menguntungkan dan yang member hasil, sebab dia dituntut oleh kebutuhan Negara.

Oleh itu dia memaksa para pedagang dan petani yang berkecimpung dalam hasil hasil ini untuk membeli barang-barang itu darinya. DIa hanya akan puas dengan harga yang paling tinggi.

Para pedagang dan petani mengeluarkan sampai habis modal mereka yang cair dalam transaksi semacam itu.

Barang dagangan itu tetap berada di tangan mereka sebagai barang mati.

Mereka tinggal diam tidak melakukan perdagangan yang merupakan mata pencarian dan penghidupan mereka. Kalau dia membutuhkan wang, mungkin mereka akan menjual barang-barang itu di pasar dengan harga murah. Mungkin pedagang dan petani itu melakukannya berulang kali, sehingga dia tidak lagi memiliki modal , lalu berhenti bekerja.

Ini menjadi sebuah proses yang sering dan berulang-ulang. Rakyat mengalami gangguan dan kesukaran kewangan serta kehilangan keuntungan yang menyebabkan mereka sama sekali putus asa berusaha, ju

ga menyebabkan hancurnya struktur perpajakan. Sesungguhnya sebagian besar pendapatan pajak dating dari para petani dan pedagang. Bila para petani terhenti bekerja dan para pedagang tidak lagi berdagang, pendaptan pajak hilang sama sekali atau mengalami kemerosotan yang menakutkan.

APabila raja membandingkan pendapatan pajak yang diperoleh dengan keuntungan yang sedikit ini, dia akan tahu bahaw keuntungan yang dipeorlhnya dari perdagangan dan pendapatan pajak. Meskipun dia beruntung dalam berdagang, sebenarnya dia kehilangan sejumlah besar pendapatan pajak, sejauh hubungannya dengan jual beli.

Amat jauh ada kemungkinan cukai ditarik dari perdagangan dan pertanian raja. Kalaupun jual beli yang sama dilakukan oleh orang lain, cukai seluruhnya diperoleh dari pendapatan pajak. Kemudian perdagangan raja dapat menimbulkan kemusnahan peradaban, umran dan disintegrasi dalam Negara.

APabila rakyat tidak lagi memperbesar modal mereka melalui pertanian dan perdagangan, modal itu akan berkurang dan lenyap sebagai akibat pengeluaran. Hal ini akan merusak situasi. Pahamilah itu.

Orang-orang {ersoa jamua ,mengangkat raja dari kalangan keluarga kerajaan. Kemudian , mereka memilihnya dari kalangan kemuliaan, agama, pendidikan, kedermawanan, keberanian, dan kemuliaan. Kemudian , di samping itu, mereka menentukan syarat, raja harus memiliki sifat adil, dan tidak boleh mengerjakann pertanian dan berdagang. Dia tidak boleh menunjuk budak untuk dijadikan pelayan sebab mereka tidak membeli nasihat yang baik da bermanfaat.

Ketahuilah, bahwa kekayaan raja dapat berkembang, dan sumber kewangannya dapat meningkat hanya melalui pendapatan pajak. Meningkatkannya dilakukan dengan meratakan kekayaan penduduk serta memperhatikan mereka. Dengan demikian harapan mereka muncul dan dadamereka lapang untuk memulai usaha memperbesar dan mengmbangkan modal.

Dari keuntungan merekalah pendapat pajak banyak diperoleh. Tanpa cara demikian, misalnya melalui perdagangan atau pertanian, itu berarti datangnya bahaya bagi rakyat , kerusakan bagi pendapatan pajak, dan kemerosotan bagi pembangunan.

Para amir dan penguasa di dalam negeri yang terjun ke dunia perdagangan dan pertanian, mencapai suatu titik di mana mereka berusaha untuk membeli hasil pertanian dan dagangan dari para pemiliknya, yang datang kepada mereka, dengan harga yang mereka tentukan. Lalu, mereka menjual kembali barang tersebut kepada rakyat pada waktunga yang paling tepat, dan dengan harga yang mereka tentukan sendiri. Cara ini lebih berbahaya daripada yang pertama dan lebih mudah mendatangkan kehancuran bagi penduduk dan situasi.

Kadang-kadang raja dipengaruhi untuk memilih cara tersebut oleh orang-orang yang termasuk kalangan ini, maksud saya para pedagang dan petani – yang membawanya masuk berhubungan dengan profesi yang sudah mereka terjuni selama ini.

Raja bekerja dengan mereka, tapi demi keuntungannya dsendiri, untuk dapat mengumpulkan harta secepatnya seperti yang dia inginkan, khususnya keuntungan yang diperoleh dari bisnin tanpa beban pembayaran pajak dan cukai.

Pembebasan pajak dan cukai lebih tepat daripada hal lain untuk menumbuhkan modal dan untuk mendatangkan keuntungan. Penduduk tidak tahu berapa banyak keruguain yang disebabkan oleh raja dengan berkurangnya pendapatan pajak. Oleh krana itu, raja harus berhati-hati terhadap orang-orang tersebut, dan sedikit pun tidak member perhatian terhadap usul yang berbahaya bagi pendapatan pajak dan kekuasaannya.

Semoga Allah mengilhamkan petunjuk bagi diri kita serta member keutngan kepada kita dengan amal-amal solih.

Dan Allah ta’ala lebih mengetahui.

Dari kitab AlMuqaddimah – karangan Ibnu Khaldun – dibawah tajuk seperti di atas.

No comments:

Post a Comment